Minggu, 02 Desember 2012

Resensi Film : Kambing Jantan


Oke.. pertama-tama banget, gue tahu apa yang ada di benak kalian.

"Wah, basi loe. Itu film udah lama kali"
"Ke mana aja loe?" "Please deh.. sekarang udah buku Manusia Setengah Salmon kalee.."


yang mungkin kalian ucapkan dengan pupil mata menghadap ke atas dan bibir terbuka lebar sambil bibir memble kayak orang sawan.

Tapi yah gue ngerti sih, soalnya film ini udah nongol di bioskop pas tanggal 5 Maret 2009, atau sekitar 3 tahun yang lalu. Kenapa gue tahu, yah karena wikipedia. Ngga mungkin gue hapal kayak ginian. -__-

Sebenernya gue udah lama banget mau nonton film ini, cuma selalu aja lupa. Mungkin karena kesibukan gue yang amat sangat #eaa (padahal kerjaannya tiap hari cuma ngeliatin monitor aja -__-). Tapi entah mengapa subuh-subuh tadi, kepikiran buat mengunduh (halah) film ini.



Oke.. Mengunduh identik dengan pembajakkan. Pembajakkan identik dengan bajak laut. Bajak laut identik dengan Pirates of the Caribbean sehingga membuat gue ngerasa mirip ama Johnny Depp. Entah apa hubungannya, tapi yang pasti gue mengunduh film ini karena sulit mencari DVD originalnya (sebuah alibi yang busuk).

Film ini diangkat dari sebuah buku dengan judul yang sama. Film yang juga menampilkan Raditya Dika, yang tidak lain adalah penulis buku Kambing Jantan, sebagai pemeran utamanya ini menggambarkan kehidupan absurd bin ajaib dari Raditya Dika itu sendiri. Tentang bagaimana cinta pertamanya sedari SD yang bernama Ine (yang kalau gandengan tangan bisa hamil xD), band pertama, kisah cinta LDR dengan si kebo, hingga kuliahnya ke Australia dan menerbitkan bukunya sendiri. Semua pengalaman hidupnya diceritakan di film ini dengan komedi segar khas Raditya Dika.

Sayangnya film ini memang tidak sesukses bukunya yang sempat menjadi best seller. Yah memang sulit sih mengangkat sebuah bukubest seller menjadi film. :)
Tapi film ini sungguh inspiring! Memberikan saya inspirasi dalam banyak hal, esp. dalam menjalani hidup dan menjadi penulis. Mungkin gue memang ga gitu suka nulis, karena tulisan gue jelek. Yah setidaknya sekarang ada komputer sehingga jika suatu saat nanti gue bikin buku, para pembaca gue ngga usah repot-repot beli kamus bahasa Klingon. Ah.. apa beli buku gue nanti dapat free kamus bahasa Klingon? ah sudahlah..

Salah satu quote favorite gue di sini adalah kata-kata si Harianto, orang Kediri yang juga teman Raditya Dika semasa kuliah di Adelaide, Australia
     "Yang namanya gelap itu ngga ada, yang ada itu kekurangan cahaya"

0 komentar:

Posting Komentar